Menyambut Bulan Rajab Dengan Berbagai Amalan

Diposting pada 84 views

Tidak terasa sebentar lagi kita akan memasuki Bulan Rajab, bulan yang penuh dengan keberkahan dan kemuliaan. Hingga setiap akan memasuki bulan Rajab Rasulullah memanjatkan doa sebagaimana yang diriwayatkan oleh Anas Ibn Malik dalam Musnad Ahmad:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Ya Allah, semoga Engkau memberkahi kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah umur kami pada bulan Ramadhan.”

Secara bahasa, rajab memiliki arti keagungan atau kemuliaan. Salah satu faktor kemuliaannya ialah karena termasuk salah satu bulan haram (suci). Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. At-Taubah ayat 36:

 إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram”

Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram (mulia) selain Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram  sebagaimana sabda Rasulullah saw:

السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Dalam setahun ada dua belas bulan, diantaranya ada empat bulan yang mulia. Tiga darinya berturut-turut, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab yang biasa diagungkan Bani Mudlar yaitu antara Jumadil tsani dan Sya’ban.”(HR. Bukhari)

Dalam rangka memuliakan bulan Rajab, Allah melarang kaum muslimin untuk memerangi musuh, atau melakukan maksiat yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain, dan Allah menganjurkan untuk melakukan berbagai amal kebaikan.

Baca Juga:  Gus Baha: Keutamaan Bulan Rajab

Puasa Rajab

Puasa di Bulan Rajab merupakan ibadah yang dianjurkan karena Rasulullah selalu melaksanakannya, sebagaimana hadits Rasulullah saw:

صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ

“Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!, Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!, Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!” (HR. Abu Dawud dan yang lainnya)

Rasulullah saw menganjurkan umatnya untuk berpuasa di bulan-bulan haram (mulia), sementara Rajab merupakan salah satu diantara empat bulan haram, selain Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Anjuran berpuasa tersebut dilakukan sesua kemampuan, artinya tidak harus sebulan penuh berpuasa.

Menanggapi hadits tersebut, Syekh Abu al-Thayyib Syams al-Haq al-Adhim mengatakan “Maksud dari hadits tersebut ialah berpuasalah dari bulan-bulan mulia semampumu. Nabi berisyarat dengan tiga jarinya untuk menunjukan bahwa berpuasa tidak lebih tiga hari berturut-turut, setelah tiga hari tinggalkanlah puasa selama satu atau dua hari”.

Anjuran puasa rajab tidak terlepas dari keutamaan yang akan didapatkan, orang yang berpuasa di bulan Rajab maka akan mendapat pahala bagai berpuasa 30 hari. Sebagaimana sabda Rasulullah:

   مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ أَشْهُرِ اللّٰهِ الْحُرُمِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا

“Barang siapa yang melaksanakan puasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab) maka akan mendapat pahala seperti berpuasa 30 hari.”

Baca Juga:  Habib Novel Alaydrus: Kemuliaan Bulan Rajab

Sholat Sunnah

Sholat sunnah dianjurkan sebaga pengiring sholat fardhu dan hendaknya dilakukan tidak hanya pada hari tetentu saja, namun akan lebih baik jika di bulan Rajab kita melakukan sholat sunnah. Imam Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin menganggap bahwa sholat sunah mutlak yang dilaksanakan di Bulan Rajab ialah mustabahah, artinya sholat sunah yang sampa kepada umat Islam melalui banyak Riwayat, memiliki fadhilah yang besar, namun tidak rutin dikerjakan oleh Nabi Muhammad. Beliau berpendapat bahwa orang yang berpuasa pada hari Kamis bulan Rajab dilanjutkan shalat sunah 12 rakaat di antara waktu sholat isya dan sepertiga malam maka permohonannya akan diijabah oleh Allah.

Kendati demikian, Imam al-Ghazali mengakui bahwa dalil shalat sunah mutlak di bulan Rajab tersebut tidak sekuat dalil sholat Tarawih, Idul Fitri ataupun sholat Idul Adha, akan tetapi jika bertjuan untuk menghidupkan kemuliaan bulan Rajab dengan mendirikan sholat sunah mutlak temasuk fadail a’mal sebagaimana pernyataan Syekh Ibnu Hajar: “Dan ialah ketetapan bahwa hadits dha’if mursal, munqathi,mu’dlal dan mauquf dapat digunakan untuk keutamaan amal menurut kesepakatan para ulama.”

Perbanyak Istighfar

Dalam Kitab Kanzun Najah was Surur fil Ad’iyah al-Lati Tasyrohus Shudur oleh Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds disebutkan bahwa kita sangat dianjurkan membaca istighfaru rojaba atau istighfar bulan Rajab yang disusun oleh Sayid Hasan al-Haddad.

Adapun fadhilah membaca istighfar tersebut terdapat dalam Kitab Majmu’ Syarif, diantaranya sabda Nabi saw: “Barangsiapa membaca akan istighfar ini, maka dibuat baginya 80 Negeri di dalam Syurga, dan tiap-tiap 1 Negeri itu 80 Mahligai, dan pada tiap-tiap 1 Mahligai itu 80 Rumah, dan pada tiap-tiap Rumah 80 Pemajangan, dan pada tiap-tiap 1 Pemajangan itu 80 Bantal, dan pada tiap-tiap 1 Bantal itu 8 Bidadari.”

Selan istighfar tersebut, dzikir yang telah masyhur yang dianjurkan dibaca pada pagi dan sore hari sebanyak 70 kali ialah:

رب اغفرلى وارحمنى وتب علي

Sayyidul Istighfar dibaca 3 kali pagi dan sore minimal satu kali setiap ba’da subuh:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Membaca tasbih masing-masing 100 kali:

سُبْحَانَ الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ

سُبْحَانَ اللهِ الْأَحَدِ الصَّمَدِ

سُبْحَانَ اللهِ الرَّءُوْفِ

Pada Jum’at terakhir bulan Rajab saat khotib di atas mimbar membaca 35 kali:

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ

Itulah sekelumit kemuliaan dan amalan yang dapat dilakukan di bulan Rajab. Oleh sebab itu, sebagai umat Rasulullah saw hendaknya kita dapat mengisi bulan Rajab dengan ibadah yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan mengetahui keutamaan dan amalan di bulan Rajab semoga kita bisa mengambil manfaat dan mampu meningkatkan ibadah kepada Allah, amin.

Baca Juga:  Hukum Menggabungkan Dua Niat Puasa Rajab dan Qadha Puasa Ramadhan

 

Oleh: Syarifah Rufaida

Sumber :

https://jabar.nu.or.id/hikmah/kemuliaan-bulan-rajab-1-geERl

https://jatim.nu.or.id/keislaman/5-amaliah-yang-disarankan-di-bulan-rajab-yuNir

https://jatim.nu.or.id/keislaman/memuliakan-rajab-dengan-shalat-sunah-rajab-nC1Gm

https://lampung.nu.or.id/syiar/tata-cara-shalat-rajab-dan-keutamaannya-CIVqD

https://muslim.or.id/14053-keutamaan-bulan-rajab.html

https://www.nudepok.com/mengamalkan-istighfar-di-bulan-rajab-begini-bacaannya-yang-di-susun-oleh-sayid-hasan/

Photo by Kiran CK  on Unsplash