Pandemi yang masih terjadi saat ini mengharuskan kita berjaga jarak dan selalu memakai masker. Pun kalau bisa jangan keluar rumah, tetap tinggal atau stay at home. Segala aktivitas di luar rumah, seketika dihentikan dan diganti dengan kegiatan di rumah. Begitu juga halnya dengan kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan yang identik dengan berkumpul ini pun harus diubah polanya. Sekarang semua dilakukan secara virtual, untung saja sekarang apa-apa sudah canggih.
Menurut kacamata saya pribadi, belajar dari rumah yang diterapkan pemerintah saat ini cukup menyelamatkan murid-murid dari ketertinggalan pelajaran dan juga kebosanan yang melanda saat harus mendekam di rumah. Walaupun tidak sepenuhnya efektif, setidaknya ada ilmu yang bisa mereka terima. Setidaknya ada sedikit cahaya di wajah mereka.
Dibalik itu semua, nampaknya belajar di rumah memakan banyak biaya. Bagaimana tidak, mereka memerlukan gawai dan juga kuotanya. Tak jarang terdengar di berita, wali murid yang terpaksa harus mencuri gawai/laptop untuk keperluan anaknya sekolah. Terdengar menyakitkan sekali, orangtua menghalalkan segala cara guna anaknya belajar. Namun, seorang yang dikenal pahlawan tanpa tanda jasa atau biasa kita panggil guru, tak kehilangan akal. Mereka berusaha menyambangi rumah per rumah murid-muridnya, agar mereka yang keterbatasan biaya mampu mengejar ketertinggalan mereka.
–
Oleh: Ulya Nur Farah
Foto: by Benjaminrobyn Jespersen on Unsplash