Bertahan atau Menyerah

Diposting pada 65 views

Lagi, Sherly hanya memandangi deretan kertas di atas meja sambil membayangkan sebuah kekuatan yang dapat menyelesaikan tugas seabrek dalam sekali waktu. Tidak perlu membuang malamnya untuk begadang. Meminjam   kekuatan Bandung Bondowoso atau meminjam alat Doraemon, lalu tugasnya akan selesai dalam sekejap.  

Nikmat sekali hidupnya.

Entah  sudah hari ke berapa matanya tidak diberi kesempatan  untuk terpejam. Secangkir kopi setiap malam pun sudah menjadi teman di malam harinya. Tugas demi tugas serasa menghantui harinya jika tidak segera diselesaikan. 

“Ah, ingin rasanya aku menyerah” hela nafas sedikit kasar yang ia hembuskan kali ini benar-benar terasa sakit. Pilihannya yang selama ini sudah cukup tepat untuk masa depannya, ternyata menjadi kesalahan baginya. Memilih bidang statistik yang berawal hanya dari rasa suka saja ternyata tidak menjamin akan baik baik saja. Ia harus punya mental kuat dan tujuan yang jelas supaya tetap bertahan di semua kondisi.  

Berada di semester pertengahan membuatnya berpikir untuk mundur. Baru setengah jalan, pikirnya. Namun, keadaan seakan memberikan jawaban,  tanggung kalo tidak diselesaikan, tinggal setengah jalan lagi. Barkali-kali ia menyerah, namun berkali-kali Tuhan selalu menunjukkan  cara untuk membuatnya lupa akan hal itu. Ia terus dan terus melaju walaupun  tanpa tau tujuan pasti. 

Tanpa sadar, melamun hampir setengah malam membuatnya tertidur. 

-.-.-.-.

Kriiiiiiiiing….

Keberuntungan kali ini adalah dia selalu menyetel otomatis alarm di ponselnya pukul setengah tujuh pagi. Setelah pukul setengah lima, sholat subuh lalu tidur lagi. Untung kuliah pagi ini jam 8, batinnya. Dengan setengah sadar, ia segera bangun. Tiba-tiba ia teringat tugas semalam yang belum ia selesaikan.   Tanpa babibu, ia segera menuju meja tugas. Mencoba mengutak-atik rumus, menganalisis, dan mengarang ,  hingga akhirnya ia menyerah. Mengumpulkan  seadanya adalah solusi terakhir, setelah mencoba menghubungi beberapa teman untuk sekadar membagi resep juga tidak menemukan jawaban.

Baca Juga:  Delapan Puluh Tiga Tahun Lebih Empat Bulan

Selengkapnya, lanjut halaman 2.