Almunawwir.com – Adanya peringatan haul sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Saw, adanya para wali, kemudian turun-temurun hingga saat ini sampai generasi para ulama. Seperti peringatan Haul Mbah Warson sekarang ini. Pernyataan itu disampaikan oleh KH Ahmad Muwafiq dalam acara peringatan Haul KH Ahmad Warson Munawwir, Ahad malam (2/2) bertempat di

Masih ku ingat betul langit hitam di pagi Jum’at Di 18 April 2013 Selepas shubuh yang masih remang kami berkumpul di ruang kosong yang penuh Semua sesak berjama’ah Menyeka ujung mata masing-masing Tidak ada kompromi, namun seperti sudah ada komunikasi dalam hati ke hati Suasana menjadi tidak menyenangkan, Pikiran medadak

“Warson gawe apa Cung? Kowe gawe kamus sing tenanan yo. Ora kena gawe kamus mung elek-elekan. Mbok cetak terus kok dol. Kudu sing apik tenan. Mengko nak ana sing ra ngerti takono aku.” (K.H Ali Maksum) Lahirnya kamus Al-Munawwir merupakan salah satu bukti kemampuan bahasa Arab Kyai Warson yang mumpuni.

Beberapa hari sebelum menulis kisah ini, saya dapat pesan lewat Whatsapp dari salah satu warga Halqimuna panitia untuk membuat tulisan bebas tentang Komplek Q, tentu saja dengan seribu satu cerita indah yang menyertainya. Masih kata sang pengirim pesan, hal ini dalam rangka memeriahkan harlah Komplek Q. Dengan modal nekat karena

PP. Al Munawwir Komplek Q memperingati Haul ke-7 KH. Ahmad Warson Munawwir pada Ahad, 2 Februari 2020. Acara bertempat di halaman PP. Al Munawwir Komplek Q. Peringatan haul tahun ini dilangsungkan pada malam hari, di mana serangkaian acara telah selesai dilaksanakan seperti roan akbar, simaan, mubes dan temu alumni. Puncak

“Menjadi keberuntungan bagi kita yang bisa bertemu langsung dengan beliau, begitu juga santri yang tabarrukan di Komplek Q, mengaji kepada murid-murid beliau. Semoga keberkahan senantiasa diberikan kepada Ananda semua.” Dr. KH. Hilmy Muhammad Hasbulloh, MA . Dalam mau’idoh hasanah-nya, Dr. KH. Hilmy Muhammad Hasbulloh, MA. menyampaikan suatu hadis,  yang artinya:

Ajib merupakan kata yang digunakan untuk menggambarkan sosok kiai yang dikagumi oleh banyak kalangan karena kesederhanaan dan keluasan ilmunya di berbagai bidang, siapa lagi jika bukan K.H. Ahmad Warson Munawwir. Kata tersebut dinisbatkan oleh keponakan KH. Ahmad Warson Munawwir, yaitu KH. Nilzam Yahya. Ada banyak hal yang membuat Kiai Nilzam