Quraish Shihab; Bagaimana Kita Memperlakukan Hewan

Diposting pada 119 views

Beberapa waktu yang lalu sempat viral mengenai penyiksaan anjing Canon di Aceh. Anjing Canon ditangkap dan disiksa hingga berujung kematian. Peristiwa tersbut berdalih untuk menciptakan wisata halal di Aceh. Sebelumnya juga sempat ramai diperbincangkan bahwa Indonesia adalah negara penghasil konten penyiksaan terhadap hewan dan binatang terbanyak di dunia.

Indonesia dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam seharusnya mencerminkan agama yang penuh kasih sayang terhadap makhluk hidup, termasuk kepada hewan dan binatang. Dalam al-Qur’an sendiri ada sekitar 200 ayat yang berbicara atau yang menyinggung mengenai hewan. Dan dari 114 suratnya ada 6 surat yang menggunakan nama hewan atau binatang seperti laba-laba, semut, gajah, lebah, dan binatang ternak.

Quraish Shihab dalam perbincangannya bersama Najwa Shihab pada kanal YouTube-nya yang berjudul  “Hidup bersama Kucing dan Anjing” menyampaikan beberapa poin-poin penting yang perlu digarisbawahi mengenai tuntunan al-Qur’an dalam mengasihi sesama makhluk hidup, terkhusus hewan dan binatang.

Pertama, beliau menyampaikan bahwa hewan dan binatang itu adalah umat-umat juga seperti manusia. Mereka punya masyarakatnya juga, punya perasaan. Walaupun  al-Qur’an tidak secara langsung menyebutkan bahwa hewan juga memiliki perasaan, namun diperintahkan melalui hadis Nabi bahwa kita sebagai manusia harus menjaga perasaan hewan. Seperti tidak memisahkan induk dengan anak-anak hewan, tidak memukul hewan dengan keras, tidak membohongi hewan dengan berpura-pura akan memberinya makan dan ketika hewan datang tidak diberi makan, dan lain sebagainya.

Kedua, manusia tidak punya kemampuan untuk mengalahkan hewan jika bukan karena Allah memberikan manusia kemampuan dan menjadikan hewan dan binatang tunduk pada manusia. Jadi, bukan karena kuasa kita menundukkan hewan, namun karena Allah yang memberi kuasa.

Dikisahkan ada seorang wanita yang masuk neraka karena tidak memberi makan dan minum seekor kucing. Wanita tersebut juga tidak melepaskan kucingnya untuk mencari makan sendiri. Padahal dalam tuntunan agama yang lebih rinci kita sebagai manusia  diperintahkan untuk merawat hewan dan binatang dengan memberi makan, minum, dan juga tempat tinggal bagi hewan dan binatang yang tidak bisa mencari tempat tinggalnya sendiri.

Baca Juga:  Bulan Ramadhan, Penuh Ampunan, Berkah dan Kemuliaan

Dikisahkan juga, suatu saat terdapat anjing yang kehausan di tengah padang pasir. Di saat bersamaan juga terdapat seseorang yang kehausan dan kemudian turun untuk meminum air di sumur. Setelah itu ia naik dan kemudian melihat anjing yang terengah-engah kehausan tadi. Seseorang tersebut turun lagi dan mengambilkan air untuk anjing yang kehausan. Nabi yang mengetahui peristiwa tersebut kemudian berkata “Tuhan mengampuni dia”.

Berdasarkan beberapa kisah di atas dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang mengasihi hewan dan binatang. Dalam islam sendiri ditegaskan bahwa setiap manusia yang membantu makhluk hidup pasti mendapatkan ganjaran. Dengan begitu mengenai peristiwa-peristiwa penyiksaan hewan seperti yang menimpa anjing Canon di Aceh sama sekali tidak  sejalan dengan tuntunan agama Islam. Karena itu pula sebagian ulama tidak menganggap anjing sebagai hewan yang najis. Di mazhab maliki meyakini bahwa anjing tidak najis, kecuali yang memang najis sejak semula. Berbeda dengan mazhab maliki, mazhab syafi’i sangat ketat menjelaskan bahwa anjing merupakan hewan yang najis baik dari bulunya, air liurnya, dan tentu kencingnya. Meski terdapat perbedaan pendapat mengenai najis dan tidaknya anjing, para ulama sepakat bahwa manusia dilarang untuk menyiksa anjing.

Sebagai penutup Qurasih Shihab mengatakan bahwa Islam merupakan agama yang memberikan rahmat tidak hanya untuk manusia saja, namun untuk seluruh alam termasuk hewan dan binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda  yang tak bernyawa. Rasa kemanusiaan manusia bisa diukur dari cara manusia mengasihi hewan dan binatang. Karena pada dasarnya kemanusiaan hendaknya mendahului keberagamaan.

Oleh: Husna Nailufar

Foto: Hasil Screenshoot channel YouTube Najwa Shihab

Sumber: Channel YouTube Najwa Shihab

Baca Juga:  DHANDHANGAN: What Does It Mean?