Bulan Sya’ban: Apa Peristiwa Yang Terjadi?

Diposting pada 44 views

“Sesungguhnya Allah SWT memperhatikan pada malam nisfu Sya’ban. Maka Dia memberi ampunan kepada semua makhluk-Nya, kecuali kepada orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (H.R. Ibnu Majjah)

Tidak terasa satu tahun telah terlewati sejak malam nisfu Sya’ban 1444 H lalu. Malam nisfu Sya’ban sendiri merupakan malam istimewa penuh berkah dan kemuliaan yang jatuh pada malam pertengahan di bulan Sya’ban. Tahun ini, malam Nisfu Sya’ban jatuh pada Sabtu malam Ahad, 24 Februari 2024.

Dalam kalender hijriyah, bulan Sya’ban adalah bulan ke-8 yang terletak diantara dua bulan mulia, yakni bulan Rajab dan bulan Ramadan. Pada bulan ini, Allah SWT membuka pintu rahmat dan taubat untuk hamba-hambaNya. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman, malaikat berseru menyampaikan, “Adakah orang yang memohon ampun maka Aku ampuni. Adakah orang yang meminta sesuatu maka Aku berikan permintaannya.” Hadits tersebut membuktikan betapa istimewa dan mulianya bulan Sya’ban.

Baca Juga:  Alasan Bulan Sya’ban Disebut Ruwah

Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menyebutkan tiga peristiwa penting yang terjadi pada malam Nisfu Sya’ban dalam kitabnya yang berjudul Ma Dza fi Sya’ban. Ketiga peristiwa tersebut yaitu:

  • Peralihan Arah Kiblat

Saat ini, seperti yang kita ketahui bahwa Ka’bah menjadi arah kiblat bagi umat muslim di seluruh dunia. Akan tetapi, Ka’bah bukanlah kiblat umat muslim yang pertama. Menurut al-Qurthubi, Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk memindah kiblat pada malam selasa bulan Sya’ban bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban. Kiblat umat muslim yang semula menghadap Baitul Maqdis berubah menghadap Ka’bah di Masjidil Haram. Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib menuturkan beberapa sebab perpindahan arah kiblat, yaitu:

  • Rasulullah mendengar orang-orang Yahudi mengatakan bahwa kiblat Islam dan Yahudi mengahadap arah yang sama padahal berbeda agama.
  • Masjidil Haram merupakan kiblatnya Nabi Ibrahim.
  • Dengan menjadikan Masjidil Haram sebagai kiblat, dapat membuat orang-orang Arab tertarik masuk Islam.
  • Ka’bah adalah tanah air Rasulullah SAW.
Baca Juga:  Keutamaan Bulan Sya'ban
  • Penyerahan Rekapitulasi Keseluruhan Amal kepada Allah

Menurut Sayyid Muhammad Alawi, selain bulan Sya’ban terdapat beberapa waktu tertentu yang menjadi rekapitulasi, diantaranya setiap siang, malam, dan setiap pekan. Ketika bulan Sya’ban, rekapitulasi dilakukan pada malam Nisfu Sya’ban. Rekapitulasi yang dimaksud adalah penyerahan amal manusia secara penuh. Malam Nisfu Sya’ban selain menjadi malam rekapitulasi amal manusia juga menjadi hari raya bagi para malaikat sebagaimana Lailatul Qadar yang sama-sama sebagai hari raya bagi para malaikat.

  • Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat untuk Rasulullah

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُواتَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Ayat diatas tercantum dalam QS Al-Ahzab:56 yang diturunkan pada bulan Sya’ban dan berkaitan dengan perintah bershalawat kepada Rasulullah SAW. Ada tiga bentuk shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, yakni shalawat yang disampaikan Allah, shalawat yang disampaikan malaikat, dan (perintah) shalawat yang disampaikan kepada umat Rasulullah saw.

 

Penulis: Nun Qie Hisyma

Sumber Referensi:

Pictured on Freepik