Pada Hari Ahad, 7 Juli 2019, santri kelas khomis Madrasah Salafiyah Tiga mengikuti kegiatan pembekalan terkait pelaksanaan Praktik Pengalaman Mengajar (PPM) dan pembuatan tugas akhir di Musala Barat, Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek Q. Pembekalan kali ini bertema “Santri Sholihah: Berbagi Ilmu dan Berkhidmah”.  Kegiatan ini dimulai sejak pagi hingga

Dialog santri berlangsung pada Selasa (5/11) bersama Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. dan Suhada, ST., MBA., IPM., sebagai pemateri. Acara yang bertemakan “Optimalisasi Media Dakwah Pesantren” di Aula Kompleks G PP Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta dimulai pukul 10.00 WIB. Ada sekitar 50 santri perwakilan dari beberapa kompleks di Al-Munawwir yang menghadiri

Minggu (3/11) Lembaga Kajian Santri Nusantara mengadakan Workshop Pemanfaatan Media Daring. Workshop Pemanfaatan Media Daring ini dilaksanakan di Gedung Serbaguna, Kantor Perwakilan DPD RI DIY Jl. Kusumangera No.133 dan diikuti oleh perwakilan santri, fatayat, PWNU, sampai komunitas mahasiswa NU. Ada 3 pembicara yang memaparkan materi media daring Dr. H. Hilmy

Yang membuat kenyang itu beda-beda memang   Ada yang kenyang makan roti, ada yang kenyang makan sego pecel Pun ada yang belum kenyang makan nasi padang   Ada yang kenyang dengan shodaqahnya, ada yang kenyang dengan kepintarannya Ada yang kenyang dengan kerajinannya, ada pula yang kenyang dengan sembayang   Ada

Krapyak – Pemilihan Lurah baru Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek Q sebagai akhir dari rangkaian kegiatan Rapat Akhir Kepengurusan (RAK) yang berlangsung dari 8-9 September 2018. RAK yang bertajuk “Pilihanmu Tentukan Eksistensi Pesantrenmu” ini berlangsung dua hari dan wajib diikuti oleh seluruh santri. Agenda tahunan di Komplek Q ini merupakan

Sebelum datang mukjizat berupa Alquran, masyarakat Arab dikenal sebagai masyarakat jahiliyah. Hal ini dikarenakan masyarakat pada zaman itu tidak memiliki aturan, salah dalam bertauhid, dan kehidupan yang tidak berperikemanusiaan. Bangsa Arab adalah bangsa nomaden, terdiri dari 360 suku yang terpecah dan sering berperang. Dalam bertauhid, mereka menyembah berhala yang diletakkan

Indonesia merdeka di tahun 1945, dengan mengibarkan bendera kebangsaan Merah Putih dan mengikrarkan proklamasi, yang dibacakan dengan lantang dan penuh keyakinan oleh presiden pertama bangsa ini, Ir. Soekarno. Mengabarkan kepada dunia, bahwa bangsa ini tidak lagi menjadi budak bangsa lain dan siap menyongsong masa depan dengan penuh cinta dan perdamaian.

Krapyak – Mbah Munawwir iku termasuk ulama yang menjaga salat lima waktu. Mbah Munawwir tidak memberi ijazah kecuali kepada santri yang menjaga jama’ah salat lima waktu. “Salat jamaah itu buat memimpin Indonesia. Jama’ah itu bisa menjadi leadership training,” tutur KH Muhammad Mukti selaku pengisi mauidhoh hasanah pada pengajian haul al