Menyelisik Perjuangan Mandela: Tokoh Penentang Apartheid

Diposting pada 229 views

Hari Internasional Nelson Mandela ditetapkan secara resmi oleh PBB pada tahun 2009, yang diperingati setiap tanggal 18 Juli, yaitu hari lahir Mandela. Nelson Mandela adalah presiden berkulit hitam pertama yang terpilih secara demokratis di Afrika Selatan pada tahun 1994. Warga Afrika Selatan menganggap Mandela sebagai “bapak bangsa” setelah menghabiskan 27 tahun di penjara karena menolak aturan minoritas kulit putih di negara itu (apartheid).

Pemerintahan Mandela fokus terhadap penghapusan pengaruh apartheid dengan memberantas rasisme, kemiskinan dan kesenjangan, dan mendorong rekonsiliasi sosial. Pada mulanya, Mandela bersama aktivis lain yang tergabung dalam Kongres Nasional Afrika (ANC) berjuang melawan rezim diskriminasi pemerintah terhadap warga kulit hitam. Pada 1956, ia didakwa melakukan pengkhianatan terhadap negara. Namun, pada akhirnya dakwaan terhadapnya dicabut setelah melalui sidang pengadilan selama empat tahun.

Perlawanan terhadap apartheid makin menguat di bawah kendali Mandela, terutama dalam memperjuangkan Undang-Undang yang memperbolehkan warga kulit hitam boleh tinggal dan bekerja. Ketegangan dengan rezim apartheid pun makin memanas, dan mencapai puncak pada tahun 1960, saat sekitar 70 warga kulit hitam ditembak mati polisi dalam pembantaian Sharpeville.

Mandela menjalani masa penjara selama 27 tahun. Mulai 1964, ia mendekam di penjara Pulau Robben selama 18 tahun. Kemudian pada 1982, ia dipindahkan ke penjara Pullsmoor dan dipindahkan lagi-lagi ke Penjara Victor Verster. Pada masa akhir dipenjara, kampanye internasional gencar datang dari berbagai negara. Hingga akhirnya Mandela dibebaskan pada 1990.

Setelah bebas dari penjara, Mandela langsung memimpin ANC dalam negosiasi dengan pemerintah untuk mengakhiri apartheid dan membentuk pemerintahan multiras. Pada 10 Mei 1994, Nelson Mandela dilantik menjadi presiden dalam upacara yang dihadiri banyak pemimpin dunia.

Baca Juga:  Hari Kesadaran Autisme Sedunia (World Autism Awareness Day) 2021

Setelah memerintah, Mandela mendirikan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi untuk melakukan investigasi pelanggaran HAM selama masa pemerintahan apartheid. Pada 1996, Mandela mengawasi pemberlakuan konstitusi baru Afrika Selatan sebelum mengundurkan diri dari dunia politik pada 1999. Meski sudah tidak menjabat sebagai presiden, Mandela tetap terlibat dalam upaya menciptakan perdamaian dan keadilan sosial di seluruh dunia hingga ia wafat pada Desember 2013.

Nelson Mandela mendapatkan nobel perdamaian dunia pada 1993 silam. Mandela dianggap sebagai simbol kemerdekaan bagi orang-orang kulit hitam, terutama di tanah Afrika, yang melepaskan diri dari cengkeraman pemerintahan apartheid kulit putih.

Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Nelson_Mandela

https://www.dw.com/id/mandela-kisah-perjuangan-melawan-apartheid/a-3493247

https://jurnaba.co/nelson-mandela-dan-perjuangannya-melawan-apartheid/

https://www.idntimes.com/science/discovery/dahli-anggara/5-fakta-dari-nelson-mandela-pejuang-yang-lantang-melawan-apartheid-c1c2

Oleh: Anu’ma Syifaus Safa’ah

Foto: https://www.theelders.org/